Langsung ke konten utama

Hadist Seputar Hari Jumat

Bahwa semua hari adalah baik, Allah menciptakan hari sebagai ukuran waktu bagi manusia. Siapa yang mampu memanfaatkan dengan baik maka akan selamat. Salah satu hari yang istimewa berada pada hari Jumat. Lantas, bagaimana jika dari sudut pandang Islam yang memiliki arti lain dan menjadikan keistimewaan hari Jumat.
Kata Jumat diambil dari bahasa Arab Jumu’ah yang artinya beramai-ramai, hal tersebut diartikan dari tata cara ibadah umat muslim yang dilakukan pada hari Jumat. Kita semua telah mengetahui bahwa bagi kaum Adam wajib hukumnya untuk melakukan ibadah Shalat Jumat di masjid secara berjamaah.

Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabada: “Hari terbaik dimana pada hari itu matahari terbit adalah hari Jum’at. Pada hari itu Adam diciptakan, dimasukkan surga serta dikeluarkan darinya. Dan kiamat tidak akan terjadi kecuali pada hari Jum’at.”
Ibnu Qayyim berkata: “Sedekah pada hari itu (Jumat) dibandingkan dengan sedekah pada enam hari lainnya laksana sedekah pada bulan Ramadhan dibanding bulan-bulan lainnya”. Hadits dari Ka’ab menjelaskan: “Dan sedekah pada hari itu (Jumat) lebih mulia dibanding hari-hari selainnya.” (Mauquf Shahih)
Berikut ini adalah hadist-hadist mengenai amalan sekitar hari Jumat
1. Mandi

عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَرَ رض يَقُوْلُ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ ص يَقُوْلُ: مَنْ جَاءَ مِنْكُمُ اْلجُمُعَةَ فَلْيَغْتَسِلْ

Dari ‘Abdullah bin ‘Umar, ia berkata : Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa diantara kalian yang datang untuk shalat Jum’at hendaklah ia mandi”. [HR. Bukhari juz 1, hal. 215]
2. Memakai wangi-wangian dan bersiwak.

عَنْ عَمْرِو بْنِ سُلَيْمٍ اْلاَنْصَارِيُّ قَالَ: اَشْهَدُ عَلَى اَبِى سَعِيْدٍ قَالَ: اَشْهَدُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ ص قَالَ: الْغُسْلُ يَوْمَ اْلجُمُعَةِ وَاجِبٌ عَلَى كُلّ مُحْتَلِمٍ. وَ اَنْ يَسْتَنَّ وَ اَنْ يَمَسَّ طِيْبًا اِنْ وَجَدَ.

Dari ‘Amr bin Sulaim Al-Anshariy, ia berkata : Saya menyaksikan Abu Sa’id, ia berkata : Aku menyaksikan Rasulullah SAW, beliau bersabda, “Mandi pada hari Jum’at itu wajib atas setiap orang yang telah bermimpi, menggosok gigi dan memakai wewangian, jika ada”. [HR. Bukhari juz 1, hal. 212]
3. Memakai pakaian yang bagus.

عَنِ عَبْدِ اللهِ ابْنِ سَلاَمٍ اَنَّهُ سَمِعَ رَسُوْلَ اللهِ ص يَقُوْلُ عَلَى اْلمِنْبَرِ فىِ يَوْمِ اْلجُمُعَةِ: مَا عَلَى اَحَدِكُمْ لَو اشْتَرى ثَوْبَيْنِ لِيَوْمِ اْلجُمُعَةِ سِوَى ثَوْبَى مِهْنَتِهِ

Dari Ibnu Salam, bahwasanya ia mendengar Rasulullah SAW bersabda di atas mimbar pada hari Jum’at. “Apa kesulitannya salah seorang diantara kalian apabila membeli dua pakaian yang ia pakai untuk hari Jum’at, selain dari pakaian yang ia pakai untuk kerja/harian”. [HR. Ibnu Majah juz 1, hal. 348]
4. Berangkat awwal waktu

عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: عَلَى كُلّ بَابٍ مِنْ اَبْوَابِ اْلمَسْجِدِ مَلَكٌ يَكْتُبُ اْلاَوَّلَ فَاْلاَوَّلَ. مَثَّلَ اْلجَزُوْرَ ثُمَّ نَزَّلَهُمْ حَتَّى صَغَّرَ اِلَى مَثَلِ اْلبَيْضَةِ. فَاِذَا جَلَسَ اْلاِمَامُ طُوِيَتِ الصُّحُفُ وَ حَضَرُوْا الذّكْرَ

Dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, “Pada setiap pintu masjid ada malaikat yang mencatat orang yang datang awwal, lalu yang datang berikutnya. Rasulullah SAW memberi gambaran orang yang datang awwal seperti berqurban seekor unta, kemudian mengecil hingga seperti orang yang berqurban sebutir telur. Maka apabila khathib sudah duduk, maka catatan itu ditutup, dan para malaikat datang untuk mendengarkan khutbah”. [HR. Muslim juz 2, hal. 587]
5. Shalat sunnah Intidhar
Pelaksanaannya dua raka’at salam, dua reka’at salam, dengan sirr (suara yang lembut) dan tidak terbatas bilangan raka’atnya, boleh dikerjakan menurut kemampuan dan kehendak masing-masing.

عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِيّ ص قَالَ: مَنِ اغْتَسَلَ ثُمَّ اَتَى اْلجُمُعَةَ فَصَلَّى مَا قُدّرَ لَهُ، ثُمَّ اَنْصَتَ حَتَّى يَـْفُرغَ مِنْ خُطْبَتِهِ، ثُمَّ يُصَلّى مَعَهُ، غُفِرَ لَهُ مَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ اْلجُمُعَةِ اْلاُخْرَى وَفَضْلُ ثَلَاثَةِ اَيَّامٍ

Dari Abu Hurairah dari Nabi SAW, beliau bersabda, “Barangsiapa mandi di hari Jum’at kemudian datang ke shalat Jum’at, lalu shalat seberapa ia mampu, kemudian diam (mendengarkan khutbah) sehingga khatib selesai berkhutbah, lalu shalat bersama imam, niscaya diampuni dosanya antara dua Jum’at dan tiga hari sesudahnya. [HR. Muslim 2 : 587].
6. Shalat sunnah (ba’diyah) Jum’ah
Bila dikerjakan di masjid, 4 raka’at (2 raka’at salam, 2 raka’at salam).

عَنْ اَبِىْ هُرَيْرَةَ قَالَ، قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: اِذَا صَلَّى اَحَدُكُمُ اْلجُمُعَةَ فَلْيُصَلّ بَعْدَهَا اَرْبَعًا

Dari Abu Hurairah, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Apabila seseorang diantara kalian shalat Jum’ah, maka hendaklah shalat sesudah itu 4 raka’at”. [HR Muslim juz 2, hal. 600].

عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَرَ اَنَّهُ كَانَ اِذَا صَلَّى اْلجُمُعَةَ، انْصَرَفَ، فَصَلَّى سَجْدَتَيْنِ فِى بَيْتِهِ ثُمَّ قَالَ: كَانَ رَسُوْلُ اللهِ ص يَصْنَعُ ذٰلِكَ

Dari ‘Abdullah bin ‘Umar, bahwasanya dia apabila selesai shalat Jum’at, lalu pulang, kemudian shalat dua reka’at di rumahnya. Kemudian ia berkata, “Dahulu Rasulullah SAW melakukan yang demikian itu”. [HR. Ibnu Majah juz 1, hal. 358, no. 1130]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kewajiban Seorang Istri Part 1

Pasutri pasti selalu menginginkan keluarganya terus tentram dan langgeng. Namun kadang yang terjadi di tengah-tengah pernikahan adalah pertengkaran dan perselisihan. Ini boleh jadi karena tidak mengetahui manakah yang menjadi hak atau kewajiban dari masing-masing pasutri. Oleh karena itu, mengetahui kewajiban suami atau kewajiban istri sangatlah penting. Sehingga istri atau suami masing-masing mengetahui manakah tugas yang mesti ia emban dalam rumah tangga.    Keagungan Hak Suami Hak suami yang menjadi kewajiban istri asalnya dijelaskan dalam ayat berikut ini, الرِّجَالُ قَوَّامُونَ عَلَى النِّسَاءِ بِمَا فَضَّلَ اللَّهُ بَعْضَهُمْ عَلَى بَعْضٍ وَبِمَا أَنْفَقُوا مِنْ أَمْوَالِهِمْ فَالصَّالِحَاتُ قَانِتَاتٌ حَافِظَاتٌ لِلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ اللَّهُ وَاللَّاتِي تَخَافُونَ نُشُوزَهُنَّ فَعِظُوهُنَّ وَاهْجُرُوهُنَّ فِي الْمَضَاجِعِ وَاضْرِبُوهُنَّ فَإِنْ أَطَعْنَكُمْ فَلَا تَبْغُوا عَلَيْهِنَّ سَبِيلًا “ Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena ...

Lemah Lembutlah dalam Bertutur Kata Baca Selengkapnya

Segala puji bagi Allah, Rabb yang berhak disembah. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarga, para sahabat dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik hingga akhir zaman. Semakin maju zaman, semakin manusia menjauh dari akhlaq yang mulia. Perangai jahiliyah  dan kekasaran masih meliputi sebagian kaum muslimin. Padahal Islam mencontohkan agar umatnya berakhlaq mulia, di antaranya adalah dengan bertutur kata yang baik. Akhlaq ini semakin membuat orang tertarik pada Islam dan dapat dengan mudah menerima ajakan. Semoga Allah menganugerahkan kepada kita perangai yang mulia ini.   Perintah Allah untuk Berlaku Lemah Lembut Allah  Ta’ala  berfirman, وَاخْفِضْ جَنَاحَكَ لِلْمُؤْمِنِينَ “ Dan berendah dirilah kamu terhadap orang-orang yang beriman.  ” (QS. Al Hijr: 88)  Syaikh Muhammad Al Amin Asy Syinqithi mengatakan, “’ Berendah dirilah ‘ yang dimaksud dalam ayat ini hanya untuk mengungkapkan agar seseorang berlaku lemah lembut dan...

Dzikir Hauqalah Untuk Lenyapkan Beban Berat

DZIKIR  atau mengingat Allah dengan mengucapkan “ hauqalah “, yakni  “Laa haula walaa quwwata illaa billaah” (Tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan izin Allah” mengandung manfaat sangat besar. Ungkapan  hauqalah   berisi penyerahan diri dalam segala urusan kepada Allah. Menurut Ibnu Mas’ud, lafadz dzikir tersebut bermakna: “Tidak ada daya untuk menghindarkan diri dari maksiat selain dengan perlindugan dari Allah. Tidak ada kekuatan untuk melaksanakan ketaatan selain dengan pertolongan Allah.” Selain sebagai bukti keimanan –khususnya mengakui Allah SWT sebagai Dzat Yang Mahakuasa atas segala sesuatu, dzikir  hauqalah  juga mendatangkan pahala, kebaikan, dan melenyapkan penyakit. Faidah Dzikir Hauqalah 1.  Hauqalah  merupakan simpanan pahala di surga. “Wahai ‘Abdullah bin Qois, katakanlah ‘laa hawla wa laa quwwata illa billah’, karena ia merupakan simpanan pahala berharga di surga”  (HR. Bukhari). 2.  Hauqalah...